Dinamika NU Memanas, Cak OFi: Dengarkan Dawuh Kiai Sepuh untuk Jaga Marwah Organisasi
Jakarta — Pasuruannews.com, Suasana dinamika organisasi Nahdlatul Ulama (NU) kembali menjadi perhatian publik. Menyikapi kondisi tersebut, tokoh Nahdliyin sekaligus Leader Nahdliyin United, Cak OFi, memberikan pernyataan tegas kepada awak media terkait pentingnya kembali merujuk kepada keputusan dan hikmah para kiai sepuh Mustasyar PBNU.
Dalam keterangannya, Cak OFi menegaskan bahwa para mustasyar PBNU telah lebih dahulu berkumpul dan bermusyawarah di Pondok Pesantren Ploso, yang kemudian dilanjutkan ke Tebuireng, Jawa Timur. Dari pertemuan tersebut para kiai sepuh memberikan arahan jelas berupa seruan islah dan menjaga marwah organisasi.
“Untuk kawan-kawan media, saya kira sudah jelas ya. Mustasyar PBNU, kiai-kiai sepuh yang berkumpul di Ploso lalu dilanjutkan ke Tebuireng — ini mustasyar PBNU. Beliau-beliau sudah menyampaikan dan menyimpulkan. Maka kita sebagai warga Nahdliyin menghimbau para pengurus di tingkatan Ranting, MWC, PC, PW dan PB agar mendengarkan arahan kiai sepuh yang menginginkan islah. Karena kita ini sama-sama NU,” tegasnya.
Cak OFi juga menyinggung nilai fundamental organisasi, yaitu ukhuwah Nahdliyah, yang menurutnya harus kembali menjadi pedoman dalam menyikapi situasi dan dinamika internal.
“Kiai-kiai sering ceramah ukhuwah Nahdliyah. Lalu mana ukhuwah Nahdliyahnya? Apa karena ada tambang terus jadi seperti ini? Maka saya pribadi hanya mengikuti dawuh para kiai sepuh Nahdlatul Ulama.”
Menurut Cak OFi, keberadaan para kiai sepuh bukan hanya simbol, melainkan fondasi dan penjaga kemurnian perjuangan Nahdlatul Ulama sejak masa awal berdiri.
“Kiai sepuh adalah sokoguru NU. Jika suara para kiai sepuh sudah diabaikan oleh kelompok yang sedang berselisih di PBNU, maka sudah saatnya PWNU dan PCNU se-Indonesia mengambil sikap dengan tetap berdoa dan meminta arahan para kiai sepuh.”
Pernyataan ini menjadi sinyal kuat menyerukan persatuan, menjaga marwah organisasi, dan menjadikan para masyayikh sebagai rujukan utama dalam mengambil langkah strategis.
Di tengah dinamika dan ketegangan internal, seruan Cak OFi mengajak seluruh kader dan pengurus di berbagai level untuk tetap tenang, menghormati arahan ahlul halli wal ‘aqdi, serta menjaga nilai tasamuh, tawazun, tawassuth, dan i’tidal, yang selama ini menjadi napas gerakan NU.
Dengan seruan ini, harapannya NU dapat kembali fokus pada tujuan utama: menjaga umat, memperkuat persatuan, serta mempertahankan peran kebangsaan dalam bingkai keislaman yang rahmatan lil ‘alamin.
Red

