Inovasi Bhabinkamtibmas Atasi Limbah Dan Sampah Dengan Cara Budidaya Maggot Hasilkan Finansial Melimpah

img 20211030 wa0110

PASURUAN.Pasnews.com – Kreatifitas selalu membuahkan hasil apabila dilaksanakan dengan tekun dan sungguh-sungguh, itulah yang ditempuh oleh Aipda Dhany Eka Saputra, yang merupakan seorang Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Desa Martopuro, Polsek Purwosari,  Kecamatan Purwosari.

Sebagai seorang anggota polisi sektor yang ditugaskan di wilayah kecamatan selalu berhubungan langsung dengan masyarakat, Aipda Dhany Eka Saputra membuat sebuah ide terobosan krusial dengan kreatifitasnya melahirkan sebuah inovasi yang sangat membantu masyarakat di wilayah kerjanya di bidang peternakan.

Advertisement

Hal ini berawal saat munculnya berbagai keluhan dari masyarakat terkait banyaknya sampah rumah tangga serta sampah organik yang sudah membusuk di Desa Martopuro dan mengganggu sanitasi lingkungan, sehingga membuat Aipda Dhany Eka Saputra sangat prihatin dengan kondisi itu, dan mulai memikirkan cara bagaimana menemukan solusi yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

Baca juga:  Ringankan Beban Warga Terdampak Pandemi, Bidhumas Polda Jatim Bagikan 1000 Paket Sembako Di Empat Daerah

Konsultasi dan koordinasi ke instansi kesehatan lingkungan terkait telah dilakukan oleh Aipda Dhany Eka Saputra hingga suatu hari muncul dalam fikirannya untuk memanfaatkan limbah susu dari perusahaan PT Indolakto untuk melakukan budidaya maggot atau belatung sebagai pakan ternak, yang nantinya bisa diharapkan dapat memberikan multiplier effect kepada pembudidaya, khususnya secara berkelanjutan.

“Maggot ini merupakan pakan alternatif ternak yang berprotein tinggi yaitu sampai kisaran grade 40-60 %. Maggot ini juga bermanfaat sebagai pengurai dalam pengolahan sampah rumah tangga dan sampah organik,” kata Aipda Dhany Eka Saputra pada Jum’at (28/10/2021).

Aipda Dhany Eka Saputra mengaku awalnya mencoba merintis program ini dengan Babinsa Desa Martopuro serta dua orang warga binaan Desa Martopuro.

“Ternyata, selain bisa membantu perekonomian warga tersebut, program ini juga bisa menjadikan lingkungan bersih dari limbah rumah tangga dan sampah sampah organik,” imbuhnya.

Baca juga:  Tinjau Vaksinasi Serentak 10 Titik Di NTB, Kapolri Harap Tarjet Pemerintah Segera Terwujud

Beginilah sekarang kesibukan anggota Bhabinkamtibmas Polsek Purwosari Aipda Dhany Eka Saputra bersama teman-temannya di sela-sela rutinitas bertugas di Polsek Purwosari, Polres Pasuruan.

Aipda Dhany Eka Saputra mengambil limbah susu dan sampah milik salah satu Perusahaan susu yang ada di wilayah hukum Polsek Purwosari, Polres Pasuruan.
Limbah dan sampah tersebut bukan untuk dijual, melainkan dimanfaatkan untuk pakan Maggot sejenis ulat belatung pengurai sampah.

Di sela-sela tugasnya sebagai Bhabinkamtibmas Desa Martoputo Kecamatan Purwosari, Aipda Dhany Eka Saputra juga dibantu tokoh masyarakat dan Kepala Desa Martoputo untuk memproduksi Maggot besar-besaran.

Kegiatan budidaya Maggot ini sangatlah mudah dan seserhana, yaitu pertama tama awalnya Maggot diberi limbah susu dan sampah kemudian setelah Maggot sudah mencapai umur 13 hari kemudian dipindah ke kandang atau tempat lain untuk dijadikan lalat Maggot.

Baca juga:  Polres Sampang Berhasil Gagalkan Penyelundupan 17 Ton Pupuk Bersubsidi

Selanjutnya setelah bertelur lalu dipindahkan ke tempat penetasan Maggot dan selanjutnya dipindahkan lagi untuk dibesarkan sampai dapat dipanen.

Dengan diberi makan limbah susu dan sampah maka Maggot yang dihasilkan sangat besar dan kaya protein tinggi.

Karena kandungan protein Maggot itu sangat tinggi maka banyak diminati oleh peternak lele dan peternak ayam, dan burung. Tak heran sekarang pemasarannya sampai merambah ke luar pulau seperti Kalimantan, Sumatra, Sulawesi dengan cara on line.

Untuk harga Perkilonya khusus Maggot kering dipatok dengan harga 15 ribu rupiah, sehingga dengan budidaya ternak Maggot ini bisa menghasilkan nilai bisnis dengan total omzet sampai puluhan juta rupiah, pungkasnya (AN)

Advertisement

Pengaduan via WA?