img 20240612 wa0347
PASURUAN,pasuruannews.com- 28 Mei 2024 – Mahasiswa dari program Bina Desa Universitas Pembangunan Nasional (UPN) “Veteran” Jawa Timur berkolaborasi dengan warga Desa Kalipucang, Kecamatan Tutur,kabupaten pasuruan berhasil menciptakan inovasi komposter Pupuk Organik Cair (POC) yang menggunakan limbah kulit kopi sebagai bahan baku utama. Inisiatif ini bertujuan untuk mengatasi masalah limbah pertanian sekaligus meningkatkan produktivitas pertanian secara berkelanjutan.
Dalam upaya mengurangi limbah pertanian yang seringkali hanya menjadi sampah dan menambah beban lingkungan, mahasiswa dan warga setempat menemukan potensi kulit kopi yang selama ini kurang dimanfaatkan. Dengan memanfaatkan teknologi tepat guna berupa komposter, mereka berhasil mengubah limbah kulit kopi menjadi pupuk organik cair yang kaya akan nutrisi penting bagi tanaman.
Manfaat Pupuk Organik Cair dari Limbah Kulit Kopi dan Batang Pisang
Inovasi ini membawa banyak manfaat signifikan bagi pertanian. Pupuk organik cair (POC) yang dibuat dari limbah kulit kopi dan batang pisang mengandung beragam nutrisi penting. Nitrogen (N) mendorong pertumbuhan daun dan batang serta penting dalam sintesis protein dan fotosintesis. Kalium (K) mengatur keseimbangan air dalam sel tanaman, mendukung sintesis protein, dan meningkatkan kualitas buah serta ketahanan terhadap penyakit. Fosfor (P) membantu pembentukan energi (ATP), mendukung perkembangan akar yang kuat, dan meningkatkan pembungaan serta pembentukan biji. Magnesium (Mg) penting untuk fotosintesis dan mengaktifkan enzim yang terlibat dalam metabolisme energi. Kalsium (Ca) membantu pembentukan dinding sel, pertumbuhan akar, dan respon tanaman terhadap stres lingkungan. Dengan kandungan nutrisi ini, POC dari limbah kulit kopi dan batang pisang dapat meningkatkan hasil panen dan mendukung pertanian berkelanjutan.
Proses pembuatan POC dimulai dengan pengumpulan kulit kopi dan batang pisang yang telah dipotong-potong kecil. Bahan-bahan ini kemudian dimasukkan ke dalam tong atau drum, ditambahkan air, gula merah atau molase, dan starter mikroorganisme seperti EM4. Campuran ini dibiarkan berfermentasi selama beberapa minggu dengan pengadukan berkala untuk memastikan proses dekomposisi berjalan optimal. Setelah proses fermentasi selesai, campuran disaring untuk memisahkan cairan dari padatan, menghasilkan POC yang siap digunakan sebagai pupuk tanaman setelah diencerkan dengan air.
Inovasi Komposter POC ini bukan hanya memberikan manfaat langsung bagi masyarakat desa Kalipucang, tetapi juga menunjukkan pentingnya kolaborasi antara akademisi dan masyarakat dalam menghadapi tantangan pembangunan dan lingkungan. Diharapkan, keberhasilan ini dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk mengembangkan teknologi tepat guna yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi lingkungan dan masyarakat.
Tags: kkn; upnvjt; bina desa; kelompok 6; kalipucang; proker; pasuruan; mbkm
Polres Pasuruan Bongkar Kasus Pencabulan di Tutur, Tujuh Orang Ditetapkan Tersangka" Pasuruan,pasuruannews.com,- Polres Pasuruan gelar…
Pasuruan,pasuruannews.com,— Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Bangil kembali mencatatkan prestasi membanggakan dalam ajang Perkemahan…
Pasuruan,pasuruannews.com,— Anggota DPRD Kabupaten Pasuruan dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Rudi Hartono, secara resmi…
Pasuruan,pasuruannews.com, - Tim dari Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Polri melaksanakan kegiatan penelitian dan evaluasi terhadap…
Kota Pasuruan,pasuruannews.com,— Suasana hangat dan penuh semangat menyelimuti Taman Sekargadung pada Rabu (23/07/2025), saat Gubernur…
Pasuruan,pasuruannews.com,– Polres Pasuruan mencatat penurunan jumlah pelanggaran lalu lintas selama pelaksanaan Operasi Patuh Semeru 2025…